Pembuktian Ban Comet Support Event dan Para Jawara

bd_review_otomotif_pembuktian-ban-comet-support-event-dan-para-jawara-1
Dalam kompetisi bergengsi atau balap di trek lurus sepanjang 201 meter, maka dukungan performa ban sebagai penyalur tenaga menjadi hal yang sangat signifikan. Tidak juga hanya dalam momen start tapi juga di saat perpindahan gear di berbagai tingkat RPM mesin.

Kualitas ban harus dapat optimal menerima transfer tenaga dari kinerja mesin, sehubungan hal tersebut maka Comet–Tires atau ban Comet membuktikannya dalam acara bergengsi dengan tema Pertamina Enduro Comet K-Factory Drag Bike Day Battle 2013 di sirkuit Parkir Timur Senayan, Jakarta yang diramaikan oleh 650 starter.

Berbagai tim yang ada di pulau Jawa bertarung. Dragster handal tampak di paddock, iya memang ini event bergengsi dan mereka tampil dengan wearpack­ – wearpack anyar dukungan sponsor dan formasi baru yang diterapkan dalam race kali ini. Sebut saja pasukan Evalube AHRS Yonk yang diperkuat joki Toni Chupank, Alfan Cebonk, Ivan Bangun, dan Lylla.

“Tahun ini kita semakin ketat bersaing dengan masuknya pembalap baru dan dukungan beberapa seponsor,” tegas Raditya Harya Yuangga, yang biasa disapa Angga “kolor ijo”, sebagai komandan tim asal Nganjuk. Termasuk perubahan di beberapa tim seperti, Creample TDR Akai Jaya AHRS MBKW2, ANKER Sport Hariot’s FT Keyspeed IRC Lupromax AHRS GM SSR, Kawahara Ice 55 AHRS GM, MC Racing TDC, GV OP 27 Hore-Hore, PME Abirawa GM RT, Yong Motor Nano-Nano ART dan lain-lain.

Alhasil “setingan” ban menjadi fakta sebagai yang terbaik. Memang thread atau permukaan ban Comet melekat di permukaan aspal merupakan komposisi yang istimewa diukur dengan sistem komputerisasi sehingga menghasilkan komponen yang stabil. Tidak hanya sampai disini, berbagai aspirasi ikut direalisasikan untuk semakin menyentuh konsumen event Drag Bike pada minggu 23-24 Maret 2013.

Race sempat dihentikan karena hujan deras sehingga membuat trek menjadi basah hingga race berakhir pada pukul 17.00. Randy Abirawa selaku owner tim yang berbasis di TMII Jakarta, ungkapnya, “dalam trek yang basah catatan waktu terbaik 6,776 detik dalam 201 meter yang ditempuh Eko Chodox dari Abirawa GM RT.” Angka fantastis hingga merebut predikat Fastest Of The Event yang dijamin belum pernah ada torehan waktu secepat itu dalam trek basah. Selama ini hanya bermain di torehan 6,9 detik.

Jelas dan tegas bahwa Comet peduli dengan perkembangan dan kemajuan Drag Bike tanah air dengan mendukung berbagai event bergengsi. Adapun Drag-tire yang digunakan para juara ialah Drag M1, dengan pilihan ukuran ban 60/80-17 dan 70/80-17 bisa untuk kebutuhan trek 201 meter dengan RPM mesin yang sangat tinggi. (@sadamhu10104188) (Photo: @sadamhu10104188)

Leave a comment