LAPORAN SELAMA LIPUTAN JURNALISTIK ONLINE

Jurnalistik online adalah salah satu mata kuliah yang ada pada semester 6 ini, mata kuliah ini di bimbing oleh Dosen Pak Hagi Hagoromo pada hari jumat sore jam 15:30 sampai jam 17:40. Kalau boleh jujur mata kuliah ini sangat menguras tenaga serta isi dompet, tapi itu hanya dari sisi negative saja, namun dari sisi positifnya mata kuliah ini sangat memberikan manfaat yang baik bagi setiap mahasiswa/I . Itu karna tugas yang di berikan memaksa kita harus turun kelapangan melakukan liputan dari setiap rubric yang kita pilih, manfaatnya sangat terasa bagi saya bisa merasakan bagaimana liputan mencari berita dan bagaimana cara menulis berita yang baik dan benar, makasih Pak Hagi.
Mulai dari peliputan pertama saya yang di mulai dari gelora bung karno yang pada waktu itu sedang di adakan event Drag Bike, liputan ini sangat menyenangkan. Ya! Memang menyenagkan karna Drang Bike ini adalah salah satu kesukaan saya, tidak pernah ketinggalan untuk menonton Drag Bike jika sedang diadakan di kawasan Jakarta dan sekitarnya.
Lalu liputan yang ke 2 masih seputar otomotif dan kuliner semua berjalan sangat menyenangkan walau badan ini terasa lelah, setelah liputan pertama dan ke 2 rampung. Berlanjutlah keliputan yang ke 3 tentang kuliner pempek, liputan ini juga berjalan dengan baik “alhamdulilah” berlanjut kesenayan lagi meliput seputar dunia otomoti “Tumplek Blek 2013” selain saya liputan saya juga bias menyaksikan aksi-aksi para jagoan free style dan diskon-diskon dari APM “lumayan bias belanja juga”, liputan pun kembali berjalan dengan baik.
Lalu berlanjut dengan liputan ke 4, liputan kali ini saya mengangkat rubric Jakarta di mana saya mengunjinggi kampung betawi atau yang kita kenal dengan setu babakan, iya liputan ini mulanya berjalan dengan baik dengan seorang pedagang kerak telor yang bernama Jaenali, dia pun manyambut saya dengan baik. Lalu liputan saya berlanjut tentang kampung betawi dengan tema yang akan di angkat “persiapan setu babakan menyambut ulang tahun Jakarta”, kali ini saya benar-benar merasa sebagai wartawan yang amatiran wawancara yang inggin saya lakukan selalu di lempar kesana-kemari, bermula dari tukang parking yang ada “mas ke pengelola aja kalau mau tanya-tanya soal itu”, uangkap salah satu tukang parking. Lalu saya bergegas menuju tempat pengelola di situ saya mendapatkan hal yang sama, saya merasa hanya di pandang sebelah mata, tidak putus asa saya tetap inggin mendapatkan informasi dari pengelola setu tentang persiapan kampung betawi menyambut ulang tahun Jakarta.
Salah seorang petugas mengelak tidak bias untuk diwawancarai dengan alesan sudah ada janji, lalu saya berpindah kepada seorang pengelola lainnya, jawaban yang sama saya dapatkan tapi disini saya agak dikasih pengarahan untuk menemui admin dari tempat tersebut. Tanpa ragu saya langsung memasuki kantor pengelola kampung betawi, semula saya di sambut dengan baik“ silahkan duduk mas”, ungkap seorang admin. Pertanyaan pun saya lontarkan tentang persiapan kampung betawi menyambut ulang tahun Jakarta, jawaban yang sama di dapatkan “wahh mas saya tidak tahu persiapannya, “ karna proposal untuk menyambut ulang tahun Jakarta belum saya terima”, kesal dan lelah yang ada di benak saya waktu itu. Namun saya tidak keabisan akal.Saya Tanya siapa yang membuat proposal itu? “mas langsung aja ketemu sama bang andre”, ungkap admin, tanpa ragu saya langsung meminta nomor hand phone bang andre untuk mengadakan perjanjian untuk mendapat informasi yang benar dan akurat, bagusnya seorang admin itu memberikan nomor hand phone bang andre.
Setelah nomor hand phon saya dapat, ke esokan harinya saya menghubunggi bang andre, syukur alhamdulilah ternyata tekat saya tidak sia-sia apa yang saya ingginin untuk mendapatkan informasi saya dapatkan dari salah seorang pengurus tempat setu babakan yaitu bang andre.
Cukup memlelahkan namun sangat banyak pelajaran yang bisa saya petik dari semua liputan yang saya lakukan, saya mohon maaf jika masih banyak tulisan saya yang maish kurang baik dan terimakasih selama satu semester bapak telah mengajari kami untuk menjadi seorang wartawan yang baik, jujur, serta bertanggung jawab.

Leave a comment