Kerak Telor Betawi Punya

bd_review_kuliner_kerak-telor-betawi-punya-1
Kerak telor makanan tradisonal khas betawi ini masih sangat eksis di jaman modern seperti sekarang, itu terbukti masih banyaknya pedagang kerak telor yang berjualan di kawasan Satu Babakan atau yang biasa disebut warga sekitar adalah “Kampung Betawi”. Rasanya yang khas dan cara pembuatannya yang sangat tradisional membuat orang penasaran untuk mencobanya.

Jaelani (38) salah satu pedagang kerak telor yang berjualan di kawasan Setu Babakan merasa bangga dengan profesinya berjualan kerak telor, itu disebabkan makanan ini adalah makanan turun-temurun dari kakeknya. “Saya merasa bangga karena kerak telor ini adalah warisan dari kakek saya, mulai dari bapak, ibu, istri, dan anak saya semua biasa membuat kerak telor tanpa merubah citra rasanya,” ungkap Jaelani yang sembari mengipas kerak telor yang sedang dimatangkan. Selain berjualan di Setu Babakan, setiap bulan Ramadhan ia dan teman pedagang lainnya menyajikan jajanannya di kawasan Kemang, “berjualan di Kemang hanya untuk mengisi acara bazaar saja,” tuturnya.

Makanan traisional ini semua dibuat dengan bumbu sederhana. Seperti kelapa basah, ketan, ebi, lada, dan garam yang dipanaskan terlebih dahulu sebelum telur dimasukkan ke wajan kecil. Setelah telur dimasukkan dan merasa bagian bawah telor sudah setengah matang, lalu wajan yang berisi olahan kerak telor dibalikkan ke arah arang yang ditempatkan di dalam tungku agar bagian atas dari kerak telor matang secara merata.

Jajanan kerak telor Jaelani sudah di mulai dari tahun 90-an, ia menjajakan dagangannya setiap hari mulai dari jam 11 siang hingga jam 7 malam, beda lagi dengan hari libur. Jaelani menjajakannya mulai dari jam 7 pagi hingga jam 7 malam, “maklum kalau hari libur di Setu ini ada acara budaya betawi jadi banyak pengunjung yang berdatangan kesini mulai dari pagi,” ungkap Jaelani.

Kerak telor ini disajikan dengan 2 varian telur yang berbeda, mulai dari telur ayam hingga telur bebek, harganya juga pas di kantong bagi Anda yang ingin mencobanya. Mulai dari yang telur ayam Anda cukup merogoh kocek sebesar 10 ribu rupiah, sedangkan untuk yang telor bebek hanya cukup membayar 12 ribu rupiah. Rasanya yang gurih serta taburan “serundeng kelapa” dengan sedikit taburan gula putih dan bawang goreng sehingga menambah rasa gurih dari kerak telor itu sendiri.

Pendapatan Jaelani menjajakan dagangan kerak telor cukup lumayan, walau kadang hanya membawa pulang duit 50 ribu saja, “iya kalau hari biasa paling hanya 50 ribu sampai 200 ribu paling banyak, tapi kalau di Setu lagi mengadakan acara sepeti pada hari libur saya bisa membawa pulang duit sebanyak 2 juta sampai 3 juta dalam waktu berjualan 3 hari,” ungkap jaelani yang terlihat bangga. (@sadamhu10104188) (Photo Courtesy of tumblr.com)

Leave a comment